Tiga Anak Korban Debt Collector Jadi Yatim, Perbekel Kubutambahan: Kami Ikut Sedih!

bali.jpnn.com, SINGARAJA - Yang paling menderita dalam kasus penebasan Gede Budiarsana alias De-Budi oleh para debt collector adalah keluarga almarhum.
Tidak hanya orangtua dan kerabatnya, tapi juga anak dan istri almarhum. Anak-anak almarhum kini menyandang status anak yatim.
Dari perkawinannya dengan Ni Made Ira Yanti, almarhum De-Budi dikarunia tiga orang putra-putri.
Ketiganya yakni Putu Riana, masih duduk di kelas VII SMP. Anak kedua, Kadek Riandika Putra Arsana, baru duduk di kelas 3 SD. Sedangkan putra bungsunya, Komang Rainad baru berusia 4 tahun.
Perbekel Kubutambahan Gede Pariadnyana mengaku pihaknya akan berupaya memastikan kelangsungan pendidikan anak-anak mendiang.
Perbekel Pariadnyana mengaku sedih melihat nasib anak-anak almarhum. “Kami akan berupaya bantu hingga dewasa. Kalau melihat anak-anak ini, kami sedih sekali rasanya.
Kami akan upayakan lewat Dinas Sosial, supaya dapat bantuan pendidikan. Karena anak-anak mendiang akan jadi masa depan keluarga ini,” kata Perbekel Pariadnyana.
De-Budi sendiri telah dikebumikan di setra desa adat Kubutambahan kemarin. Penghormatan terakhir tidak hanya diberikan keluarga, tapi juga teman-teman almarhum seantero Bali.
Buntut aksi penebasan De-Budi hingga tewas, kesedihan tidak hanya dirasakan keluarga, anak dan istri almarhum, tapi juga Perbekel Kubutambahan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News