Tiga Anak Korban Debt Collector Jadi Yatim, Perbekel Kubutambahan: Kami Ikut Sedih!

Minggu, 01 Agustus 2021 – 11:46 WIB
Tiga Anak Korban Debt Collector Jadi Yatim, Perbekel Kubutambahan: Kami Ikut Sedih! - JPNN.com Bali
Ibu almarhum menerima para pelayat di rumah duka Gede Budiarsana, korban debt collector di Kubutambahan, Buleleng. (Eka Prasetya/Radar Bali)

bali.jpnn.com, SINGARAJA - Yang paling menderita dalam kasus penebasan Gede Budiarsana alias De-Budi oleh para debt collector adalah keluarga almarhum.

Tidak hanya orangtua dan kerabatnya, tapi juga anak dan istri almarhum. Anak-anak almarhum kini menyandang status anak yatim.

Dari perkawinannya dengan Ni Made Ira Yanti, almarhum De-Budi dikarunia tiga orang putra-putri.

Ketiganya yakni Putu Riana, masih duduk di kelas VII SMP. Anak kedua, Kadek Riandika Putra Arsana, baru duduk di kelas 3 SD. Sedangkan putra bungsunya, Komang Rainad baru berusia 4 tahun.

Perbekel Kubutambahan Gede Pariadnyana mengaku pihaknya akan berupaya memastikan kelangsungan pendidikan anak-anak mendiang.

Perbekel Pariadnyana mengaku sedih melihat nasib anak-anak almarhum. “Kami akan berupaya bantu hingga dewasa. Kalau melihat anak-anak ini, kami sedih sekali rasanya.

Kami akan upayakan lewat Dinas Sosial, supaya dapat bantuan pendidikan. Karena anak-anak mendiang akan jadi masa depan keluarga ini,” kata Perbekel Pariadnyana.

De-Budi sendiri telah dikebumikan di setra desa adat Kubutambahan kemarin. Penghormatan terakhir tidak hanya diberikan keluarga, tapi juga teman-teman almarhum seantero Bali. 

Buntut aksi penebasan De-Budi hingga tewas, kesedihan tidak hanya dirasakan keluarga, anak dan istri almarhum, tapi juga Perbekel Kubutambahan
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News