Kejari Badung Periksa Belasan Nakes, Korban Pemotongan Insentif Mulai Dokter Sampai Bidan

“Kami belum bisa menjelaskan lebih jauh karena belum penyidikan. Kami harus fokus (penyelidikan) dulu,” katanya.
Baca Juga:
Informasinya, ada puluhan napi di sejumlah puskesmas di Badung yang dipotong insentifnya.
Para nakes ini terdiri dari dokter spesialis, dokter umum, bidan, perawat, dan lainnya.
Insentif diterima tidak per bulan, tapi gelondongan.
Misal bulan September, insentifnya cair sekaligus merapel bulan sebelumnya.
Nominal pemotongannya menjadi lumayan, karena langsung sekali potong.
Besaran insentif bagi tenaga kesehatan ditetapkan dan diatur dalam Surat Menteri Keuangan Nomor 113/2021.
Insentif nakes itu juga langsung ditransfer dari rekening pemerintah pusat ke nakes yang sudah terdaftar.
Kejari Badung mulai menyelidiki dugaan pemotongan dana insentif tenaga kesehatan. Korbannya mulai dokter hingga bidan. Kemarin penyidik memeriksa belasan saksi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News