PPATK & OJK Telusuri Aliran Dana SPI, Kejati Bali Dalami SK Rektor Unud

bali.jpnn.com, DENPASAR - Penyidikan dugaan korupsi dana sumbangan pengembangan institusi (SPI) seleksi penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri yang melibatkan tiga pejabat Rektorat Universitas Udayana (Unud) masih terus berlanjut.

KajatiB Bali Ade T. Sutiawarman mengatakan fokus penyidik saat ini adalah menelusuri penggunaan dana yang dipakai ketiga tersangka IKB, IMY, dan NPS.

Menurut Kajati, berdasarkan surat keputusan Rektor Universitas Udayana, pungutan dana SPI hanya untuk fakultas tertentu yang memang menjadi favorit di kampus negeri terbesar di Bali dan Nusa Tenggara (Nusra) itu.

"Sesuai dengan ketentuan, penarikan SPI itu kan sesuai dengan dasar hukumnya berdasarkan keputusan rektor,” ujar Kajati Bali Ade T. Sutiawarman saat acara jalan sehat bersama Panglima TNI Laksamana Yudo Margono di Denpasar, Rabu (22/2).

Kajati Bali mengatakan dari sekian fakultas yang ada dalam keputusan rektor, ada satu fakultas yang seharusnya tidak dilakukan pemungutan, kemudian uangnya masuk.

“Penyidik tengah meneliti penggunaannya," kata Kajati Bali.

Menurutnya, penghitungan dan penelitian terhadap penggunaan dana SPI atau uang pangkal tersebut tengah dilakukan tim auditor dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Namun, Kajati Bali tidak menjelaskan secara detail terkait dengan penggunaan dan aliran dana oleh tiga tersangka, yakni IKB, IMY, dan NPS.