Walhi Bali & Bendesa Adat Intaran Menyerahkan Bukti Penting, Terminal LNG Tak Layak

Jumat, 23 September 2022 – 17:07 WIB
Walhi Bali & Bendesa Adat Intaran Menyerahkan Bukti Penting, Terminal LNG Tak Layak - JPNN.com Bali
Direktur WALHI Bali Made Bokis Dinata dan Bendesa Adat Intaran Sanur I Gusti Alit Kencana menyerahkan dokumen resmi penolakan Terminal LNG di Denpasar kepada KLHK RI di Jakarta, kemarin (22/9). Foto WALHI Bali for JPNN.com

bali.jpnn.com, DENPASAR - Aspirasi masyarakat Sanur, Denpasar Selatan yang menolak pembangunan Terminal LNG makin serius.

Tak cukup menyuarakan aspirasi penolakan dengan berbagai cara di Bali, masyarakat adat di kawasan Sanur menggaungkannya aksinya di Jakarta.

Bendesa Adat Intaran Sanur I Gusti Agung Alit Kencana bersama Direktur WALHI Bali I Made Krisna Dinata terbang langsung ke Jakarta, kemarin (22/9).

Didampingi tim dari Eksekutif Nasional WALHI, mereka menyambangi Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jakarta.

"Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk menyampaikan penolakan terhadap rencana pembangunan Terminal LNG Sidakarya di Denpasar," ucap Made Krisna Dinata, Jumat (23/9)

Menurutnya, rencana pembangunan Terminal LNG itu masuk dalam kawasan mangrove Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai dan Pesisir Sanur.

Rombongan diterima langsung Direktur Perencanaan Kawasan Konservasi Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Ahmad Munawir.

Made Krisna Dinata memerinci dasar dari penolakan pembangunan Terminal LNG Sidakarya adalah potensi kerusakan mangrove Tahura Ngurah Rai.

Walhi Bali & Bendesa Adat Intaran Sanur menyerahkan bukti penting ke Ditjen KSDAE KLHK, Terminal LNG tak layak
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News