PHDI Bali Minta Kejati Segera Tarik Buku SD dan SMP Berisi Ajaran Sampradaya

Rabu, 11 Agustus 2021 – 07:23 WIB
PHDI Bali Minta Kejati Segera Tarik Buku SD dan SMP Berisi Ajaran Sampradaya - JPNN.com Bali
Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si. Foto: Antara

bali.jpnn.com, DENPASAR - Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali kembali mengingatkan Kejaksaan Tinggi Bali untuk segera menarik buku ajar SD dan SMP yang mengajarkan Sampradaya.

Buku ajar tersebut dipermasalahkan lantaran memicu polemik di kalangan umat Hindu Bali karena mengandung konten tentang Sampradaya Hare Krishna (ISKCON) dan lainnya.

 “Kami memohon kepada instansi yang berwenang dan berwajib agar melanjutkan penarikan buku-buku yang mengandung konten Sampradaya Hare Krishna (ISKCON),” ujar Ketua PHDI Bali, Prof. Dr. Drs. I Gusti Ngurah Sudiana, M.Si dalam surat resminya seperti dikutip Radarbali.id.

Buku-buku yang ditarik khususnya Bhagawad Ghita sesuai aslinya tulisan Srilla Prabhupada, serta buku- buku pelajaran di seluruh jenjang pendidikan (SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi).

“Termasuk buku-buku di toko buku dan masyarakat umum yang bertentangan dengan kearifan dan budaya lokal di Bali,” bebernya.

Sebelumnya, digelar pertemuan antara PHDI, Kejati Bali, Kementrian Agama, Kadisdikpora Bali dan seluruh ketua Parisada kabupeten/kota di Bali.

Keputusan yang dimaksud terkait rekomendasi dan pencabutan surat pengayoman sampradaya yang diputuskan sebelumnya.

Keputusan baru terkait pencabutan surat pengayoman Hare Krishna (ISKCON) dikeluarkan tanggal 30 Juli 2021 dengan No. 374/PHDI Pusat/VII/2021.

PHDI Bali kembali mengingatkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali untuk segera menarik buku ajar SD dan SMP yang mengajarkan Sampradaya
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News