Redam Covid-19, MDA Minta Krama Bali Pasang Seselat di Angkul-angkul Rumah
bali.jpnn.com, DENPASAR - Majelis Desa Adat (MDA) Bali mengimbau krama Hindu memasang seselat di angkul-angkul atau tembok pintu masuk rumah.
MDA Bali meminta krama memasang seselat selama 42 hari alias abulan pitung dina. Di pemerajan rumah masing-masing, krama diminta menghaturkan banten sakasidan.
Tujuannya agar leluhur menuntun anak keturunannya terhindar dari sakit dan mara bahaya. Jika sakit segera sembuh.
“Apabila di pekarangan rumah ada hal-hal negatif karena ulah pihak lain segera dimusnahkan,” ujar Penyarikan Agung MDA Bali, I Nyoman Sumarta, dikutip dari Baliexpress.
Seselat terdiri dari muncuk pandan madui, tapak dara (tanda +) dari pamor (kapur sirih), bawang merah, bawang putih, dan tabia barak (cabe merah).
Seselat ini selanjutnya diletakkan di angkul- angkul atau tembok pintu masuk pekarangan rumah, atau kantor.
Menurut Nyoman Sumarta, seselat ini sebagai tanda atau pinget manut Dresta Bali. “Setelah dipasang 42 hari, kemudian dilukar pada hari Minggu 19 September 2021,” kata Sumarta.
Pada hari Sabtu Saniscara Kajeng Kliwon, Wayang atau Tumpek Wayang pukul 08.00 sampai selesai, kata Sumarta, seluruh Desa Adat se-Bali melaksanakan maayu- ayu secara serentak.
Majelis Desa Adat (MDA) Bali mengimbau krama Hindu memasang seselat di angkul-angkul atau tembok pintu masuk rumah.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News