Ukraina Sulit Bertahan dari Rusia, Mengemis Senjata Canggih ke Barat
"Sekarang adalah perang artileri," kata Vadym Skibitsky, wakil kepala intelijen militer Ukraina kepada surat kabar Guardian Inggris.
"Semuanya sekarang tergantung pada apa yang (Barat) berikan kepada kita.
Ukraina hanya memiliki satu artileri, sementara Rusia hingga 10," sebutnya.
Jerman, di antara pemasok senjata terbesar sejak Rusia menginvasi tetapi dikritik karena lamban dalam memasok persenjataan berat yang menurut Kyiv sangat dibutuhkan.
Di lain sisi, Rusia berharap untuk merebut seluruh wilayah provinsi Luhansk timur dan menuntut Ukraina untuk menyerahkan daerah itu kepada kelompok separatis bersama dengan tetangganya Donetsk - sebuah daerah yang dikenal sebagai Donbas.
Rusia diketahui mendukung pemberontakan oleh kelompok separatis sejak 2014.
Untuk tujuan itu, Kremlin telah memusatkan pasukannya ke dalam pertempuran di Kota Sievierodonetsk.
Dalam pidatonya, Zelenskiyy mengatakan Rusia sedang mencoba untuk menghancurkan setiap kota di Donbas.
Ukraina sulit bertahan dari gempuran militer Rusia, Presiden Zelenskyy mengemis senjata canggih ke Barat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News