Kepsek Pecat Guru Honorer, 3 Kementerian Turun Tangan, Ombudsman Lakukan Penyelisikan

Namun, kata Heti, kepsek sekolah itu menahan daftar kehadiran guru tanpa alasan jelas. Oleh karena itu, dia terus berjuang karena merasa diperlakukan tidak adil.
Setiap hari Heti terus mengunjungi SDN 8 Cilegon meski tidak diberi jam mengajar.
Buah kesabaran Heti kini memberikan hasil. Ternyata Ombudsman RI memantau kasusnya.
"Ombudsman RI menelepon saya dan menanyakan perkembangan kasus saya. Jadi, Ombudsman pusat akan mendalami kasus saya," ujar Heti.
Ketua umum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) itu juga melaporkan kinerja SDN 8 Kota Cilegon ke Ombudsman.
Menurut dia, SDN 8 Kota Cilegon sering tutup, sedangkan murid-muridnya disuruh bersekolah secara daring. Namun, guru-guru di SD itu juga tak masuk ke sekolah.
Menurut Heti, seharusnya hanya siswa yang belajar daring di rumah, sedangkan guru harus tetap datang ke sekolah.
"Saya ditanya Ombudsman, ya, saya jawab semua fakta yang ada. Mudah-mudahan ada jalan keluarnya," papar Heti Kustrianingsih. (esy/jpnn)
Berita ini telah tayang di JPNN.com dengan judul: Guru Honorer Negeri Lulus PG PPPK Dipecat Kepsek, Ombudsman RI Turun Tangan
Berita P3K Terbaru: tiga kementerian ‘kalah’ kuasa dari seorang Kepsek SD setelah mencermati kasus Heti, guru honorer lulus PG PPPK kini berharap bantuan ORI
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News