PHDI Pelan-pelan Ajak Sampradaya Kembali ke Jalan yang Lurus

Upacara tersebut dipuput lima sulinggih sekaligus.
Baca Juga:
Mejaya-jaya sendiri adalah kegiatan pelantikan secara niskala (agama) yang bertujuan untuk memohon restu dan waranugraha kepada Tuhan agar kepengurusan PHDI Pusat dalam waktu lima tahun ke depan dapat berjalan sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diamanatkan melalui hasil Mahasabha XII PHDI.
Namun, WBT tidak menjelaskan lebih lanjut siapa yang akan diberikan pencerahan.
Apakah mereka yang menolak adanya sampradaya asing yang saat ini terjadi, khususnya di Bali, atau sebaliknya pencerahan kepada kalangan sampradaya asing.
“Pelan-pelan akan diberikan pencerahan,” katanya lagi.
Menurut Wisnu, upacara mejaya-jaya ini sesuai semangat PHDI untuk menghormati, menjaga, merawat, dan melaksanakan tradisi warisan leluhur.
Karena upacara dilakukan di Bali tentu disesuaikan dengan dresta Bali.
“Ini adalah bukti keragaman Hindu yang menjadikan Hindu kaya tradisi sekaligus indah karena dilandasi semangat toleransi,” imbuhnya.
Ketua Umum PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya mengaku akan memberikan pencerahan kepada sampradya asing secara pelan-pelan setelah memicu pro kontra di masyarakat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News