Ini Lima Tuntutan Aliansi Hindu Nusantara Tolak Mahasabha PHDI XII, Sebut Organisasi Radikal

Selasa, 26 Oktober 2021 – 03:27 WIB
Ini Lima Tuntutan Aliansi Hindu Nusantara Tolak Mahasabha PHDI XII, Sebut Organisasi Radikal - JPNN.com Bali
Massa Aliansi Hindu Nusantara turun ke jalan menuju Kantor Gubernur Bali dan DPRD Bali kemarin menolak Mahasabha PHDI XII di Jakarta yang disebutnya ilegal. (Wibhi Leksono/JPNN.com)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Aliansi Hindu Nusantara (AHN) sudah bulat menolak pelaksanaan Mahasabha PHDI XII yang akan digelar Jakarta akhir bulan Oktober ini.

Mereka turun ke jalan mendatangi Kantor Gubernur dan DPRD Bali, Senin kemarin (25/10/21).

Aliansi dari sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Hindu ini menyuarakan pentingnya pembersihan tubuh Parisada Hindu Darma Indonesia (PHDI) dari aliran Sampradaya.

Seperti Sae Baba, Hare Krishna, dan International Society for Krishna Consciousness (ISKCON) yang dianggap tidak sesuai dengan ajaran Hindu Nusantara.

Orator AHN, Dayu Gayatri, mengakui pendukung PHDI Pusat 2021 - 2026 hasil Mahasabha Luar Biasa (MLB) PHDI versi Pura Samuan Tiga yang digawangi Marsekal (Purn) IB Putu Dunia.

Karena itu, kepada Gubernur dan Ketua DPRD Bali, AHN mengeluarkan lima tuntutan.

Pertama, meminta Ketua DPRD dan Gubernur Bali Wayan Koster untuk memberi saran Presiden Jokowi agar tidak hadir saat Mahasabha PHDI XII karena kepengurusannya sudah demisioner sejak MLB PHDI Pura Samuan Tiga beberapa waktu lalu.

Kedua, PHDI masa bakti 2016-2021 dan pengurusnya berafiliasi dengan organisasi sayap kanan radikal Visvha Hindu Parishad (VHP) berideologi Hindutva bertujuan membentuk negara agama.

Aliansi Hindu Nusantara mengeluarkan lima tuntutan saat menolak Mahasabha PHDI XII yang akan digelar di Jakarta akhir bulan ini
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News