MDA Bali Minta Peserta Pemilu Tak Seret Lembaga Adat ke Politik Praktis

bali.jpnn.com, GIANYAR - Peringatan dini dilontarkan Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali terkait keterlibatan tokoh adat dalam politik praktis.
Bendesa Agung MDA Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, meminta tokoh adat tidak membawa-bawa lembaga adat dalam arena politik.
"Kalau dukung mendukung secara individu sah-sah saja. Tetapi, jangan sampai membawa lembaga adat ke ranah politik," ujar Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet dilansir dari Radarbali.id usai mengikuti acara Bawaslu Bali di Rumah Luwih, Desa Lebih, Kecamatan Gianyar.
Menurutnya, masih ada cara jika ingin mendukung pasangan calon yang beraroma tokoh adat.
"Kalau kebulatan tekad untuk memilih paslon itu dari individu kramanya ya silakan. Dalam UU Pemilu kan sudah ada, kampanye seperti apa saja yang boleh dan tidak boleh," katanya.
MDA Bali, kata dia, berjanji akan memelopori agar tidak ada pelanggaran-pelanggaran seperti itu.
Pasalnya, kesuksesan pemilu merupakan tanggungjawab bersama.
"Agar pilkada berjalan langsung, umum, bebas, rahasia, kalau bisa tanpa pelanggaran, apalagi money politic, dan black campaign. Beda pilihan boleh setelah pemilu selesai kami bersatu lagi," paparnya.
Bendesa Agung MDA Bali Ida Panglingsir Agung Putra Sukahet meminta peserta pemilu atau pasangan calon tidak membawa-bawa lembaga adat ke politik praktis
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News