Dokter Kandungan RS Gema Santi Mundur Gara-gara Gaji Rp 14 Juta, Respons Dinkes Bali Menohok

Minggu, 05 Desember 2021 – 12:14 WIB
Dokter Kandungan RS Gema Santi Mundur Gara-gara Gaji Rp 14 Juta, Respons Dinkes Bali Menohok - JPNN.com Bali
Ilustrasi dokter. (Dok.JPNN.com)

bali.jpnn.com, DENPASAR - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya mengatakan akan menggandeng Universitas Udayana untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Pulau Nusa Penida, Klungkung.

Kadiskes mengatakan, kerja sama ini terkait dengan mundurnya dua dokter spesialis kandungan dan kebidanan di RSUD Gema Santi, Nusa Penida.

Dua dokter itu terdiri dari dokter spesialis kandungan dan kebidanan dari Program Bantuan Pendidikan Dokter Spesialis/Pendidikan Dokter Gigi Spesialis (PDS/PDGS).

Satu lagi dokter spesialis kandungan dan kebidanan yang direkrut Pemprov Bali untuk ditempatkan di RSUD Gema Santi.

Dokter spesialis program bantuan PDS/PDGS habis kontraknya pada 30 November 2021 karena sudah bertugas setahun sejak 1 Desember 2020.

Sedangkan, satu dokter spesialis kontrak Pemprov Bali resmi mengundurkan diri per 1 Desember 2021.

"Jadi sebelum terisi oleh dokter spesialis, maka dokter residen dari beberapa program spesialis Universitas dapat bekerja di sana (Nusa Penida, red)," ujar dr. Suarjaya.

RSUD Gema Santi yang merupakan RS pratama yang dapat menangani kasus kegawatdaruratan di Nusa Penida.

Dokter spesialis kandungan RSUD Gema Santi mundur gara-gara gaji Rp 14 juta, respons Kadinkes Bali dr Ketut Suarjaya menohok
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News