Akademisi dan Psikolog Uji Bakal Caleg Gerindra Bali, Ternyata
“Jadi, bukan sekadar-sekadar dan mana yang penyusup karena sebelumnya pada Pemilu 2019 ada yang tiba-tiba nyaleg dan mengundurkan diri di tengah jalan," kata De Gadjah.
Menurut Wakil Ketua DPRD Kota Denpasar ini, dengan pelibatan akademisi dan psikolog diharapkan dapat menjaring bacaleg yang loyal dan memenuhi syarat mentalitas serta memiliki strategi untuk bisa terpilih di Pemilu 2024.
"Kalau hanya berdasarkan penilaian saya dan sekretaris saja, nanti dikhawatirkan like and dislike.
Jadi, kurang objektif sehingga kami mencari tim independen untuk menentukan yang terbaik," ucap De Gadjah.
Mantan Ketua KPU Bali Dr Ketut Sukawati Lanang Putra Perbawa yang ikut menjadi salah satu tim penguji mengatakan fit and proper test ini untuk mencari kader yang loyal dan berkinerja baik.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Mahasaraswati Denpasar ini menambahkan bahwa proses ini sekaligus membantu partai untuk memetakan bagaimana mereka di lapangan bekerja untuk memenangkan Pemilu 2024.
"Kami lebih pada substansi kepemiluan saja, bagaimana pemetaannya, bagaimana dia di lapangan, tentang loyalitas dan bagaimana kinerjanya," ungkap Lanang Perbawa.
Bagaimana hasilnya?
Sejumlah akademisi dan psikolog ikut terlibat melakukan fit and proper test terhadap bakal caleg Partai Gerindra Bali yang bertarung pada Pemilu 2024, ternyata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News
