Uji Kelayakan KPID Bali Banyak Kejanggalan, Peserta Gagal Angkat Bicara

bali.jpnn.com, DENPASAR - Peserta seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali angkat bicara terkait indikasi terjadinya kecurangan pada proses uji kompetensi di DPRD Bali.
Salah satunya IGN Erlangga Bayu Rahmanda Putra.
Erlangga – sapaan akrabnya mengaku harus bicara setelah menyadari ada indikasi oligarki dan nepotisme pada proses seleksi anggota KPID Bali.
“Fit and proper test hanya formalitas.
Misalnya, pada sesi pendalaman diberikan waktu tujuh menit, tetapi pertanyaan tim penguji hanya standar saja. Malah bilang kalau bisa tiga menit saja pendalamannya.
Kalau begitu, ngapain dibikin pendalaman kalau tidak didalami makalah kami,” ujar IGN Erlangga Bayu Rahmanda Putra kemarin.
Erlangga mencontohkan, hasil uji kompetensi dirinya berada di nomor satu, tetapi hasil uji kelayakan di nomor delapan.
Untuk peserta bernama Made Sudarma berada di nomor lima, tetapi hasil uji kelayakan yang bersangkutan berada di nomor 17.
Peserta seleksi Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Bali angkat bicara terkait indikasi terjadinya kecurangan pada proses uji kompetensi di DPRD Bali.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News