Duka Pengungsi Mariupol: Kota Hancur Lebur, Bersyukur Bisa Kabur

Senin, 16 Mei 2022 – 07:47 WIB
Duka Pengungsi Mariupol: Kota Hancur Lebur, Bersyukur Bisa Kabur - JPNN.com Bali
Anggota layanan Ukraina yang terluka menggunakan kruk di rumah sakit lapangan di dalam bunker Azovstal Iron and Steel Works di Mariupol, Ukraina, dalam gambar yang dirilis pada Selasa (10/5). Foto: Dmytro Orest Kozatskyi/Press service of Azov Regiment/Handout via REUTERS/pras/sad

bali.jpnn.com, KIEV - Kota pelabuhan Mariupol, Ukraina yang sebagian besar dikuasai militer Rusia kini sudah rata dengan tanah.

Kota itu luluh lantak akibat perang yang berlangsung selama 80 hari.

Konvoi besar mobil dan van yang membawa pengungsi dari reruntuhan di Mariupol tiba di Kota Zaporizhzhia yang dikuasai Ukraina pada Sabtu (14/5) setelah menunggu berhari-hari agar pasukan Rusia mengizinkan mereka pergi.

Ukraina secara bertahap telah mengevakuasi warga sipil dari kota yang hancur itu selama lebih dari dua bulan.

Pengungsi pertama-tama harus keluar dari Mariupol dan kemudian dengan cara apa pun pergi ke Berdyansk, yang berjarak lebih jauh sekitar 80 km ke arah barat di sepanjang pantai.

Setelah itu, mereka harus menempuh perjalanan ke daerah lain sebelum akhirnya berkendara ke barat laut sejauh 200 km menuju ke Zaporizhzhia.

Seorang asisten wali kota Mariupol sebelumnya mengatakan konvoi pengungsi itu berjumlah antara 500 hingga 1.000 mobil, yang merupakan evakuasi tunggal terbesar dari kota itu sejak invasi Rusia pada 24 Februari.

Iryna Petrenko (63) mengatakan awalnya memilih tinggal di Mariupol untuk merawat ibunya yang berusia 92 tahun, tetapi ibunya kemudian meninggal.

Duka para pengungsi Mariupol: Tak bisa bayangkan kota pelabuhan itu hancur lebur, bersyukur bisa kabur dari wilayah konflik
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News