Parlemen Indonesia Kecam Aksi Militer Israel di Masjidilaqsa, Minta PBB Bergerak
bali.jpnn.com, YERUSALEM - Aksi brutal tentara Israel melakukan kekerasan terhadap jamaah salat Subuh dan Jumat (15/4) di Masjidilaqsa mengundang kemarahan dunia Islam.
Aksi kekerasan aparat keamanan Israel terhadap warga Palestina di kompleks Masjidilaqsa pada Jumat itu dilaporkan mengakibatkan korban luka-luka lebih dari seratus dan korban tewas 36 warga Palestina sejak Januari tahun ini.
Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan telah mengevakusi 152 warga Palestina ke rumah sakit terdekat.
Apa yang terjadi saat ini menunjukkan masa depan suram kepemimpinan PM Israel Naftali Bennett sebagai mitra perdamaian.
"Naftali Bennett adalah politisi sayap kanan garis keras yang pernah menolak negara Palestina. Dia lebih keras dari Netanyahu,” ujar Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon.
Menurut Wakil Presiden The League of Parliamentarians for Al Quds, organisasi parlemen global yang berbasis di Istanbul ini, rangkaian kekerasan dalam tiga pekan belakangan ini membuktikan tak ada yang berubah dari kebijakan Israel atas warga Palestina.
Fadli Zon mengatakan kekerasan di kompleks Masjidilaqsa terutama saat bulan suci Ramadhan seharusnya bisa dicegah lebih awal.
Pasalnya, Israel kerap menempuh aksi kekerasan hampir tiap tahun di bulan Ramadan ketika umat Islam beribadah.
Parlemen Indonesia mengecam aksi Militer Israel di Kompleks Masjidilaqsa yang memakan korban ratusan orang, minta PBB bergerak
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News