Kejati NTB Bongkar Peran Wabup Lombok Utara Dalam Korupsi RSUD KLU, Parah

Dedy Irawan mengatakan, proyek penambahan ruang IGD dan ICU oleh PT Batara Guru Group ini dikerjakan dengan nilai Rp5,1 miliar.
Dugaan korupsinya muncul usai pemerintah daerah memutus kontrak proyeknya di tengah progres pengerjaan.
Selanjutnya, untuk kasus dugaan korupsi pada proyek penambahan ruang operasi dan ICU oleh PT Apro Megatama dengan nilai pekerjaan sebesar Rp6,4 miliar, ditetapkan empat tersangka.
Mereka adalah mantan Direktur RSUD KLU, SH; pejabat pembuat komitmen, EB; kuasa Direktur PT Apro Megatama, DT; dan Direktur CV Cipta Pandu Utama, DD.
Yang menarik, mantan Direktur RSUD KLU berinisial SH menjadi tersangka dalam dua proyek sekaligus.
Dalam kasus ini dugaan korupsi muncul karena pengerjaan proyek molor hingga menimbulkan denda.
Hal itu pun mengakibatkan muncul kerugian negara berdasarkan hasil audit sebesar Rp742,75 juta.
“Para tersangka akan mulai diperiksa pekan depan,” pungkasnya. (antara/lia/JPNN)
Kejati NTB akhirnya membongkar peran Wabup Lombok Utara Danny Karter Febrianto dalam kasus korupsi di RSUD Lombok Utara
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News