19 Kerbau di Area Sirkuit Mandalika Mati Mendadak, Disnakeswan NTB Duga Pneumonia
Laporan warga berlanjut secara berturut-turut hingga Jumat (10/9).
Ada tiga kerbau dilaporkan dan belum sempat mendapatkan pengobatan.
Sebelumnya, Distanak Lombok Tengah mengaku telah mengambil langkah preventif dengan mengundang tenaga ahli dari provinsi untuk mengetahui penyebab kematian kerbau di area dekat Sirkuit Mandalika.
“Sudah kami periksa karena awalnya kami berpikir terkena penyakit Septicaemia epizootica (SE,) tetapi ternyata hasilnya negatif,” ujar Sekretaris Distanak Lombok Tengah, Fathurrahman.
Perbedaan hasil ini memaksa Distanak Loteng menurunkan tim surveilans untuk melakukan pemeriksaan.
“Makanya kami mau turun lagi untuk pemeriksaan. Sekarang belum ada hasilnya, kalau adanya indikasi- indikasi nanti dari hasil pemeriksaan yang menentukan.
Kami tidak berani terlalu cepat mengambil kesimpulan, apakah ini memang sengaja oleh manusia atau karena faktor alam,” kata Fathurrahman.
Pihaknya tidak menafikan jika kerbau ini mati mendadak. Namun, pihaknya mengaku jika mati mendadak di hewan ini sering terjadi.
Kematian 19 ekor kerbau mendadak di area sirkuit Mandalika masih menjadi tanda tanya. Disnakeswan NTB menduga karena pneumonia mengarah penyakit SE
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News