Mitos Siluman Buaya; Keluar Tiap Bulan Muharam untuk Jenguk Istri

bali.jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Kemunculan buaya di Pantai Labuhan Haji, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) beberapa waktu lalu menguatkan mitos siluman buaya yang beredar di masyarakat selama ini.
Mitos itu diperkuat dengan keberadaan naskah Sasak kuno seperti anak kidung, puspakerma atau sinom srinata yang bercerita tentang siluman buaya yang diceritakan turun temurun oleh para leluhur.
“Cerita rakyat ini sudah mengakar di kalangan masyarakat Labuhan Haji,” ujar Camat Labuhan Haji, Muhir, dikutip dari Lombok Post.
Baca Juga:
Berdasar naskah Sasak Kuno, ada siluman buaya yang tinggal di Menanga Sugian yang dikenal dengan nama raja bebaloq.
Raja bebaloq konon memiliki banyak istri. Salah satunya dari Labuhan Haji ini.
Di Labuhan Haji sendiri ada Menanga Merunggek, Menanga Labuaji, dan Menanga Paok. Setiap tahun, siluman buaya ini pergi mengunjungi istri-istrinya.
Kejadiannya biasanya terjadi pada bulan Muharam.
Karena itu, sudah maklum orang tua di Labuan Haji dengan kemunculan buaya yang menggegerkan warga beberapa waktu lalu.
Mitos siluman buaya di Labuhan Haji, Lombok Timur begitu kuat. Warga menyakini siluman buaya yang muncul tiap bulan Muharam untuk menjenguk istrinya.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News