Canggih, BRIN Pasang Kabel Laut Pendeteksi Tsunami di Labuan Bajo, Ini Cara Kerjanya
bali.jpnn.com, MANGGARAI BARAT - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tengah membangun alat deteksi tsunami berbasis kabel optik bawah laut (Indonesian cable-based tsunameter/InaCBT) di Dusun Rangko, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Boleng, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menurut pelaksana tugas Kepala Pusat Teknologi Reduksi Risiko Bencana BRIN Mulyo Harris Pradono, teknologi CBT di Manggarai Barat memungkinkan sensor diletakkan di dasar laut menggunakan kabel.
Setelah itu, informasi yang diperoleh disampaikan ke darat di landing station.
Baca Juga:
Landing station yang sementara dibangun tersebut merupakan fasilitas di daratan yang terdiri dari Beach Manhole (BMH), menara (tower), dan rumah listrik (power house).
Pada sistem InaCBT, ada dua sensor yang dipasang pada kedalaman 4.000 meter di bawah laut yang akan mendeteksi tekanan air laut karena tsunami, bukan akibat gelombang.
Dengan mekanisme itu, ketika terjadi gempa, petugas di lokasi akan mendapatkan konfirmasi gempa yang menimbulkan tsunami.
Informasi itu selanjutnya akan diteruskan ke BMKG, BPBD, dan masyarakat.
Mulyo berharap tidak terjadi kerusakan dengan kabel tersebut.
Canggih, BRIN memasang kabel laut pendeteksi tsunami di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. Cara kerja sensor ini sangat canggih
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News