Masyarakat Bali Kuno Terbiasa Memanfaatkan Tanaman Obat, Peneliti Mengungkap Fakta

Selasa, 01 Oktober 2024 – 05:15 WIB
Masyarakat Bali Kuno Terbiasa Memanfaatkan Tanaman Obat, Peneliti Mengungkap Fakta - JPNN.com Bali
Ilustrasi meracik tanaman menjadi obat herbal di lokasi membuat obat herbal Kebun Tanaman Obat "Wahyu Alam. Foto: ANTARA/ Asmaul

bali.jpnn.com, DENPASAR - Masyarakat Bali kuno ternyata terbiasa memanfaatkan berbagai jenis tanaman sebagai obat-obatan.

Peneliti Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ni Kadek Sri Sumiartini menemukan naskah kuno yang ditulis pada abad ke-11 bernama Lontar Usada Taru Pramana.

Lontar tersebut memberikan informasi mengenai bahan obat-obatan yang berasal dari tanaman.

"Di dalamnya tercantum kurang lebih 250 jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan," ujar Ni Kadek Sri Sumiartini dilansir dari Antara.

Menurut Ni Kadek Sri Sumiartini, penemuan lontar tersebut menunjukkan masyarakat Bali masih mempertahankan aktivitas yang telah diturunkan dari masa lampau salah satunya pemanfaatan tanaman untuk obat-obatan.

"Prasasti sebagai salah satu informasi yang autentik dapat digunakan sebagai data sejarah untuk mengungkap aspek sosial budaya yang terjadi pada masa lampau," katanya.

Beberapa jenis tanaman yang disebutkan dalam naskah itu antara lain bambu hampel untuk mengobati penyakit kuning.

Kemudian enau untuk mengobati cacar kulit, kelapa untuk mengobati sakit panas, mengkudu untuk mengobati maag atau kelelahan dan menurunkan darah tinggi.

Masyarakat Bali kuno ternyata terbiasa memanfaatkan berbagai jenis tanaman sebagai obat-obatan dengan penemuan lontar Usada Taru Pramana.
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News