Kasus Minyak Montara Belum Kelar, Dua Saksi Kunci Meninggal Dunia Usai Sidang di Sydney
"Ia merasa gatal di tubuhnya, dan tidak hanya satu petani rumput laut saja, tetapi juga hampir semua petani rumput laut di NTT," ujar dia, mengutip Mboiek.
Baca Juga:
Ferdi yang sempat meninjau langsung kondisi petani rumput laut yang terkena dampak itu, mengaku bahwa para petani rumput laut menunjukkan ruam dan bekas luka mengerikan di lengan dan bagian tubuh lainnya.
Para petani rumput laut itu tak mengetahui dari mana asal dari minyak yang mengalir ke daerah mereka.
Mereka juga tak mengetahui minyak yang tumpah itu berbahaya atau tidak.
Lebih lanjut, kata Ferdi, selain kedua saksi kunci itu, berdasarkan data yang dimiliki ada sekitar 100 lebih petani rumput laut yang meninggal dunia akibat terkena tumpahan minyak itu selama menunggu kepastian hukum akan kasus itu.
"Pastinya ada ratusan petani rumput laut yang meninggal dunia menunggu kepastian keadilan kasus itu. Agustus tahun ini adalah tahun ke 13 dimana proses tuntutan masih terus dilakukan oleh para petani rumput laut dan nelayan di sejumlah daerah di NTT yang terkena dampak," kata dia lagi.
Ferdi pun mengaku akan terus berjuang untuk menyuarakan ketidakadilan tersebut kepada pemerintah Australia dan juga kepada perusahaan yang mengakibatkan tumpahan minyak itu terjadi, yakni PTT Exploration and Production (PTTEP) Australasia yang induk perusahaannya adalah PTTEP yang berbasis di Bangkok, Thailand. (antara/ket/JPNN)
Kasus tumpahan minyak Montara belum juga kelar, dua saksi kunci dinyatakan meninggal dunia usai menjalani sidang di Sydney Australia
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News