Kasus Minyak Montara Belum Kelar, Dua Saksi Kunci Meninggal Dunia Usai Sidang di Sydney

Jumat, 28 Januari 2022 – 10:01 WIB
Kasus Minyak Montara Belum Kelar, Dua Saksi Kunci Meninggal Dunia Usai Sidang di Sydney - JPNN.com Bali
Dokumen YPTB, tumpahan minyak di Laut Timor pada tahun 2009 lalu. Foto: ANTARA/HO-YPTB

bali.jpnn.com, KUPANG - Disayangkan, dua saksi kunci untuk pengusutan kasus tumpahan minyak Montara meninggal dunia.

Yayasan Peduli Timor Barat (YPTB) yang selama ini menangani kasus pencemaran Laut Timor pada Agustus 2009 lalu menyebutkan bahwa dua orang saksi kunci tersebut meninggal dunia di tengah kasus terus berjalan.

"Dua saksi kunci itu meninggal dunia setelah pulang dari Sydney, usai memberikan kesaksian di pengadilan Australia. Keduanya adalah Gabriel Mboeik II dan Melkianus," kata Ketua YPTB Ferdi Tanoni, di Kupang, Jumat (28/1). 

Ia menjelaskan bahwa pada Juni 2019 lalu ada lebih dari 30 saksi petani rumput laut dibawa ke Sydney untuk memberikan kesaksian di pengadilan Australia untuk kasus tumpahan minyak Montara tersebut.

Di antara mereka ada dua korban saksi kunci kasus tumpahan minyak itu.

Kedua saksi kunci itu berasal dari Rote Ndao, kabupaten terselatan NKRI yang memang berbatasan laut langsung dengan Australia. 

Ferdi menjelaskan bahwa kedua saksi kunci itu adalah tokoh masyarakat di Desa Oelua dan Oebua yang merupakan dua dari ratusan korban serta saksi kunci tumpahan minyak Montara pada Agustus 2009 lalu.

Saat menjadi saksi di pengadilan Australia, Gabriel Mboiek, kata Ferdi, sempat menceritakan bahwa saat kejadian tumpahan minyak Montara dan mengalir sampai ke lokasi budi daya rumput laut di Rote Ndao bau minyaknya sangat menyengat ketika tali rumput laut diangkat. 

Kasus tumpahan minyak Montara belum juga kelar, dua saksi kunci dinyatakan meninggal dunia usai menjalani sidang di Sydney Australia
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News