Tersangka Reklamasi Pantai Melasti Minta Perlindungan Hukum ke Mahfud MD dan Kapolri

Sayangnya AKBP I Made Witaya tidak bersedia, sampai dirinya ditetapkan sebagai tersangka.
"Iya, akhirnya kami ditetapkan menjadi tersangka.
Saya akan memperjuangkan dan menindaklanjuti surat saya ini sampai ke Menko Polhukam dan juga Kadiv Propam Mabes Polri,” bebernya.
Keanehan kasus ini berawal ketika pada 2011 PT Tebing Mas Estate membeli tanah dari Gusti Made Kadiana dari kuasa Pura Merajan Gusti Lanang Ungasan.
Gusti Made Kadiana menjamin bahwa izin-izin di atas tanah akan dia urus, dengan syarat dirinya dijadikan sebagai Direktur Utama PT TME sejak tahun 2013 sampai 2020.
Namun, ternyata sampai saat ini, izin-izin yang dia janjikan tidak diselesaikan.
Justru di tengah perjalanan, dia melakukan pengurukan di pesisir Pantai Melasti bersama kelompok nelayan pada 2018.
Inilah yang kemudian menjadi masalah dan dilaporkan oleh Satpol PP Badung.
Tersangka reklamasi Pantai Melasti Made Sukalama minta perlindungan hukum ke Menko Polhukam Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News