Debt Collector Pembunuh De-Budi Diadili, Jaksa Sebut Frasa Habisi, Bunuh Dia!

Karena terdesak, korban dan saksi Widiada keluar dari kantor tersebut.
Terdakwa Sadia menggunakan kakinya menghalangi jalan korban De-Budi sehingga badan korban hampir terjatuh dan pedang yang dipegangnya terlepas.
Terdakwa mengambil pedang yang terjatuh tersebut lalu mengejar korban.
“Korban yang lari berusaha naik ke bagian belakang mobil pikap yang melintas sambil bergelantungan. Karena korban tidak kuat bergelantungan, korban terjatuh,” tutur JPU Bagus.
Saat terjatuh, terdakwa yang mengejar korban kemudian mendekati korban lalu menebas korban dengan pedang yang dipegang.
Korban berusaha menangkis dan melindungi dirinya dengan kedua tangannya, sehingga kedua tangan korban terkena tebasan pedang.
Saat korban terjatuh, terdakwa kemudian kembali menebas korban dengan pedang yang dipegangnya dan mengenai bagian belakang kepala korban sebanyak dua kali.
Akibatnya korban terkapar di tengah jalan dan mengeluarkan banyak darah.
Tujuh debt collector anggota Mata Elang pembunuh De-Budi diadili secara daring di PN Denpasar. Dalam sidang dakwaan, jaksa menyebut frasa habisi, bunuh dia!
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News