Ekonomi Terpuruk, Pelaku Wisata Desak Presiden Jokowi Buka Pariwisata Bali Tanggal 17 Agustus
bali.jpnn.com, DENPASAR - Sinyal kegiatan ekonomi bakal dibuka bertahap pada bulan September mendatang seperti yang dilontarkan Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marvest), Luhut Binsar Pandjaitan, dianggap pelaku pariwisata Bali terlalu lama.
Menurut pelaku pariwisata I Wayan Puspa Negara, seandainya destinasi pariwisata di Bali di buka bulan Agustus ini, mereka semua sudah siap.
“Jangankan September, hari ini pun kami siap buka. Karena itu kami usul kepada Presiden Jokowi, kegiatan ekonomi di Bali bisa dibuka pada 17 Agustus, sebagai hadiah hari kemerdekaan,” kata praktisi pariwisata Wayan Puspa Negara dikutip dari Radarbali.id.
Kesiapan itu ditandai dengan kepatuhan pelaku pariwisata menjalankan verifikasi dan sertifikasi berbasis Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
Percepatan pembukaan sektor pariwisata ini, kata dia, sekaligus untuk mempercepat roda perekonomian warga Bali yang terpuruk karena pandemi.
Mantan anggota DPRD Badung ini lantas mencontohkan status destinasi di Nusa Dua, Ubud, dan Sanur, yang sudah melalui tahapan zona hijau pariwisata.
“Termasuk destinasi di Samigita sudah diverifikasi oleh pemerintah. Kami juga sudah mendapat sertifikat CHSE. Artinya, kami siap buka,” katanya.
Puspa Negara mendesak Presiden Jokowi membuka fasilitas publik. Selain itu, sektor esensial seperti sektor tempat makan dan minum bisa dibuka sampai pukul 23.00.
Ekonomi terpuruk, pelaku wisata di Pulau Dewata mendesak Presiden Jokowi membuka pariwisata Bali pada tanggal 17 Agustus sebagai hadiah hari kemerdekaan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News