Pungli Fast Track Bandara Bali Sampai Telinga Menteri Sandi, Responsnya tak Terduga
bali.jpnn.com, BADUNG - Dugaan pungutan liar (pungli) layanan fast track yang dilakukan lima oknum pegawai Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Ngurah Rai terdengar sampai telinga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno.
Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini mengaku prihatin dengan kejadian ini lantaran bertolak belakang dengan keinginan membangun pariwisata berkualitas.
“Kami prihatin karena bertolak belakang dengan keinginan membangun pariwisata berkualitas di Bali,” ujar Menparekraf Sandiaga Uno di Puspem Badung, Bali, Kamis (16/11).
Menurut Menteri Sandi, kasus pungli itu sangat merugikan pariwisata Bali yang baru saja pulih pascapandemi Covid-19.
Apalagi mulai awal tahun depan Bali akan menerapkan pungutan biaya retribusi sebesar USD 10 untuk setiap turis asing yang masuk Bali.
Menteri Sandiaga Uno meyakini Dirjen Imigrasi Silmy Karim memiliki komitmen yang sama untuk menghadirkan pariwisata berkualitas khususnya agar kasus serupa tidak lagi terulang.
“Indonesia ini sudah menjadi acuan pariwisata yang baik.
Mari kita jaga sama-sama reputasi pariwisata Indonesia di mata dunia,” kata Menparekraf Sandiaga Uno.
Pungli fast track di Bandara Ngurah Rai, Bali ternyata sampai telinga Menparekraf Sandiaga Uno yang melibatkan oknum Imigrasi, responsnya tak terduga
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News