Proyek Kereta di Bali Menelan Anggaran Rp 325 Triliun, Terbagi 4 Fase, Ini Rute Terbaru
bali.jpnn.com, DENPASAR - Impian masyarakat Bali ada transportasi massa berbasis kereta beberapa tahun ke depan, tampaknya, bakal segera terwujud.
Hal ini terjadi setelah Pemprov Bali menetapkan investor mitra untuk proyek transportasi massal berbasis kereta ini.
Pemprov Bali melalui PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) telah mendapatkan terkualifikasi, yaitu PT Bumi Indah Prima.
“PT Bumi Indah Prima sekaligus menjadi investor utama yang mengkoordinasikan investor-investor lain untuk bergabung,” ujar Direktur Utama PT Sarana Bali Dwipa Jaya (SBDJ) Ari Askhara dilansir dari Antara.
Ari Askhara mengatakan investasi proyek transportasi massal berbasis kereta ini mencapai USD 20 miliar atau sekitar Rp 325 triliun.
Menurut mantan Dirut Garuda Indonesia, ini, pihaknya bersama PT Bumi Indah Prima akan membangun seluruh infrastruktur transportasi kereta bawah tanah secara bertahap.
Proyek subway atau kereta bawah tanah di Bali ini akan terbagi dalam empat fase.
Fase pertama dan kedua ditargetkan rampung 2031 dengan nilai investasi USD 10,8 miliar atau sekitar Rp 175 triliun.
Dirut PT SBDJ Ari Askhara mengatakan investasi proyek transportasi massal berbasis kereta ini mencapai USD 20 miliar atau sekitar Rp 325 triliun.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News