BPBD Bali Ubah Sistem Alarm Tsunami, Berganti Radio, Klaim Efektif dan Efisien
Bayangkan saja biaya perawatan atau maintenance per unit bisa lebih dari Rp100 juta.
Coba dikalikan saja, ada sembilan unit, hampir mendekati Rp 1 miliar," kata Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin.
Proses uji coba B-TEWS telah dimulai sejak Mei 2023 dengan memanfaatkan sistem radio digital menggunakan pulsa melalui kartu GSM.
Berdasar hasil uji coba, sirine peringatan dini tsunami tetap menyala meski tanpa satelit.
Sistem B-TEWS ini terdiri atas sembilan titik sirine yang tersebar di pesisir pantai dengan risiko bencana tsunami serta padat penduduk dan aktivitas perekonomian.
Mulai dari Seminyak, Tanjung Benoa, Serangan, Sanur, Kuta, Kedonganan, ITDC, Tabanan, dan Seririt.
“Dibangun dengan tiga repeater, yaitu repeater Ungasan, Puncak Mundi, dan Gunung Kutul.
Keseluruhan sistem ini dikelola dan diawasi oleh UPTD Pengendalian Bencana Daerah BPBD Bali yang beroperasi selama 24 jam,” ujar Made Rentin.
Sekretaris BPBD Bali I Gede Agung Teja Busana Yadnya mengakui mahalnya sistem Ina-TEWS menyulitkan Pemprov Bali untuk menambah infrastruktur jaringan sirine.
BPBD Bali berhasil mengubah sistem alarm tsunami dari awalnya memakai sistem satelit dan GSM berganti radio dan GSM, klaim lebih efektif dan efisien
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News
