Duh, Akademisi Unwar Sebut Penjualan Daging Ayam di Bali Mengabaikan Kebersihan
bali.jpnn.com, DENPASAR - Penjualan daging ayam potong di kalangan masyarakat dinilai masih dilakukan secara konvensional dan mengabaikan faktor kebersihan.
Produk ayam potong hanya dijual menggunakan tas keresek hitam.
Pengelolaan usaha ayam broiler juga belum dilakukan secara baik, dalam arti masih dilakukan secara konvensional.
“Umumnya mereka tidak memiliki pengetahuan akan nilai karkas dan daging ayam potong yang dijualnya.
Keterbatasan pengetahuan tersebut menyebabkan mereka menjual ayam potong tersebut dengan tingkat kebersihan yang sangat kurang,” kata akademisi Fakultas Pertanian Universitas Warmadewa (FP-Unwar) Bali Ir. Ni Made Yudiastari, M.Si.
Menurutnya, konsumen umumnya menginginkan daging ayam sesuai dengan preferensinya.
Oleh karena itu, produsen maupun pedagang sangat penting untuk memperhatikan apa yang menjadi preferensi konsumen daging ayam.
Konsumen pada wilayah tertentu menyukai ayam potong dengan ukuran kecil atau berat di bawah 1 kg per ekor.
Duh, Akademisi Unwar mengungkap penjualan daging ayam potong di Bali masih banyak yang mengabaikan faktor kebersihan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News