Iptu Putu Carlos: Pawai Ogoh-ogoh dengan House Music Mencederai Budaya Bali

Jumat, 24 Maret 2023 – 17:01 WIB
Iptu Putu Carlos: Pawai Ogoh-ogoh dengan House Music Mencederai Budaya Bali - JPNN.com Bali
Suasana pawai ogoh-ogoh di Bali saat Malam Pangerupukan jelang Hari Raya Nyepi. Foto: Ali Mustofa/JPNN.com

bali.jpnn.com, DENPASAR - Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Putu Carlos Dolesgit mengatakan pawai ogoh-ogoh yang digelar pada malam Pangerupukan sehari menjelang Hari Raya Nyepi, Selasa (21/3) malam lalu, perlu ada evaluasi.

Terutama terkait penggunaan house music untuk mengiringi pawai Ogoh-ogoh.

Menurut Iptu Putu Carlos Dolesgit, penggunaan alat bantu pengeras suara, seperti house music, tidak mencerminkan budaya asli Bali.

Pasalnya, esensi pawai Ogoh-ogoh adalah salah satu sarana mengusir Bhuta Kala dari bumi yang diiringi dengan gamelan atau gong Bali.

“Jadi, bukan sarana menunjukkan identitas diri dengan house music,” ujar Kapolsek Denpasar Utara Iptu I Putu Carlos Dolesgit saat Jumat Curhat dengan masyarakat Desa Dangin Puri Kauh.

Ke depan, kata Iptu Putu Carlos, Polsek Denpasar Utara minta masyarakat tidak menggunakan house music dan sound system untuk mengiringi Ogoh - ogoh.

Perwakilan masyarakat, Ketut Badra dan Made Mudita, berharap kepolisian melakukan tindakan tegas terhadap kelompok masyarakat yang merusak citra Ogoh-ogoh.

“Kepolisian berharap masyarakat mengendalikan diri, berpikir positif dan selalu mengedepankan kepentingan bersama, dalam perbuatan dan tindakan,” kata Iptu Putu Carlos. (lia/JPNN)

Kapolsek Denpasar Utara Iptu Putu Carlos Dolesgit mengatakan pawai ogoh-ogoh dengan menggunakan house music dan sound system, bukan gamelan cederai budaya Bali

Redaktur & Reporter : Ali Mustofa

Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News