Fase Gerhana Bulan Selasa Malam Berlangsung 7 Jam, BRIN Tepis Ada Dampak Seismik
"Masyarakat dapat menyaksikan dengan mata kepala, tanpa alat khusus, tidak seperti gerhana matahari yang menggunakan filter," kata peneliti Pusat Riset Antariksa Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa BRIN Andi Pangerang.
Baca Juga:
Andi menuturkan gerhana bulan total berbeda dengan gerhana matahari total karena bulan hanya masuk ke dalam bayangan inti (umbra) bumi.
Cahaya bulan adalah pantulan dari cahaya matahari yang mengenai permukaan bulan.
Intensitas cahayanya jauh lebih kecil dibandingkan intensitas cahaya matahari.
Oleh karena itu, Andi mengatakan gerhana bulan total aman dilihat langsung tanpa bantuan alat khusus.
Untuk mengabadikan fenomena astronomis tersebut, masyarakat dapat menggunakan kamera ponsel, kamera DSLR atau dapat memakai teleskop yang terhubung dengan kamera CCD dan laptop/PC.
Gerhana bulan total pada 8 November 2022 secara fisik sama seperti gerhana bulan total pada 16 Mei 2022.
Durasi totalnya hampir sama antara kedua gerhana tersebut, meskipun durasi parsialnya lebih lama.
Fase gerhana bulan total yang berlangsung selasa malam berlangsung selama tujuh jam, BRIN tepis ada dampak seismik terkait dengan fenomena alam ini
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News