BNPB Tabur 6 Ton Garam, Jaga Cuaca Bali Selama WWF ke-10 Terkendali, Tunisia Tertarik
bali.jpnn.com, DENPASAR - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menabur sebanyak enam ton garam ke langit Bali untuk mengendalikan cuaca demi kelancaran KTT World Water Forum (WWF) ke - 10.
Penebaran garam atau NaCl tersebut dilakukan sebanyak dua sorti penerbangan menggunakan pesawat berjenis Cessna Caravan 208B.
Penebaran dilakukan pada langit sekitar wilayah Provinsi Bali bagian Utara, Tengah, dan Timur serta Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menghalau awan potensial hujan serta mengantisipasi potensi cuaca ekstrem.
"Sejak 18 Mei 2024 sudah dilakukan penebaran sebanyak dua ton garam.
Kemudian direncanakan akan dilakukan penebaran di areal perairan Bali dan NTB sebanyak empat ton garam," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Operasi teknologi modifikasi cuaca ini tidak hanya dilakukan BNPB, tetapi juga melibatkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN) serta TNI AU.
Operasi teknologi modifikasi cuaca ini menarik perhatian Menteri Agrikultur Sumber Daya Hidraulik dan Perikanan Tunisia, Abdelmonaam Belaati.
Abdelmonaam Belaati mengunjungi Posko Teknologi Mofikasi Cuaca (TMC) yang berada di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali, untuk melihat langsung bagaimana operasi tersebut dilaksanakan Pemerintah Indonesia.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menabur 6 ton garam, jaga cuaca Bali selama KTT WWF ke-10 terkendali, Tunisia tertarik adopsi cara Indonesia
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News