Krematorium di Setra Bugbugan Denpasar Ditolak Warga, Penyebabnya Sepele
Penglingsir prajuru Pura Dalem Kahyangan, Badung, ini lantas mengingatkan rapat pengurus Kertha Desa pada 9 Agustus 2021.
Intinya, minta Bendesa Adat Denpasar memberikan kajian yang baik dan benar terkait krematorium dan tidak menutup-nutupi dan membuat keputusan yang sepihak.
Kelian Adat Banjar Busung Yeh Kauh, I Nyoman Nata, menambahkan, Bendesa Adat Denpasar tidak pernah melakukan sosialisasi terkait rencana pembangunan krematorium.
Yang dia tahu, dalam paruman agung yang diadakan Prajuru Desa Adat Denpasar 8 Mei 2021 lalu di Wantilan Pura Dalem Kahyangan Badung, Bendesa Adat Denpasar berencana mendirikan krematorium.
Sayangnya saat itu tidak ada sesi tanya jawab sebagai bagian dari sosialisasi.
Para lelian adat kebingungan bagaimana menjelaskan rencana itu kepada krama adat.
"Sosialisasi memang tidak ada. Lalu untuk siapa. Dan, dampak sosial budayanya ada. Bisa-bisa saya punya adat budaya akan musnah,” paparnya.
Untuk menjembatani masalah ini, Desa Adat Denpasar akhirnya mengeluarkan undangan yang ditujukan kepada Kelian Adat hingga penua prajuru Pura Kahyangan Badung.
Rencana pendirian krematorium di Setra Bugbugan Denpasar tak berjalan mulus. Warga menolak lantaran Bendesa Adat Denpasar belum melakukan sosialisasi
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News