Varian Delta Menyebar, Wajibkan Peserta Upacara Panca Yadnya Jalani Swab Test
bali.jpnn.com, DENPASAR - Surat edaran baru kembali dirilis Majelis Desa Adat (MDA) dan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali.
Intinya, SE No. 076/PHDI-Bali/VIII/2021 dan No. 008/SE/MDA-Prov Bali/VIIM2021, memperketat pelaksanaan upacara Panca Yadnya di Provinsi Bali.
Menurut Penyarikan Agung MDA Bali Ketut Sumarta, terbitnya SE tersebut demi kenyamanan dan keamanan masyarakat selama pandemi. Apalagi varian Delta kian menyebar di Bali.
“Tujuan SE ini adalah melindungi alam, krama, dan kebudayaan Bali agar tetap rajeg. Sehingga tatanan kehidupan krama Bali bisa cepat normal kembali,” ujar Ketut Sumarta dikutip dari Baliexpress.id.
Menurutnya, dengan terbitnya SE PHDI dan MDA Bali, upacara Dewa Yadnya piodalan hanya dapat dilaksanakan dengan pembatasan sangat ketat dan peserta wajib swab test.
Selama Dewa Yadnya, ngaturang piodalan alit, hanya dilaksanakan oleh pamangku dan prajuru pura, dengan jumlah paling banyak 10 orang.
Sementara krama melaksanakan persembahyangan ngubeng dari sanggah atau merajan masing- masing.
Khusus untuk piodalan Bhatari Rambut Sedana Rabu besok (11/8), diimbau hanya ngaturang piodalan alit di piodalan di kantor, di pasar di toko, dan di tempat lainnya.
Menurutnya, dengan terbitnya SE PHDI dan MDA Bali, upacara Dewa Yadnya piodalan hanya dapat dilaksanakan dengan pembatasan sangat ketat dan peserta wajib swab
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News