Majelis Desa Adat Bali Izinkan Pawai Ogoh-ogoh, Ini 11 Aturan Ketat yang Wajib Ditaati

Jumat, 31 Desember 2021 – 04:54 WIB
Majelis Desa Adat Bali Izinkan Pawai Ogoh-ogoh, Ini 11 Aturan Ketat yang Wajib Ditaati - JPNN.com Bali
Para remaja mengarak Ogoh-Ogoh atau boneka raksasa yang melambangkan sifat buruk saat malam pengerupukan sebelum pandemi covid-19 datang. Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana

Keenam, pembuatan dibatasi hanya satu ogoh-ogoh di tingkat banjar adat/suka-duka. Arah dan gerak pawai ogoh-ogoh juga dibatasi hanya keliling wewidangan banjar adat. Peserta pawai ogoh-ogoh dibatasi paling banyak 50 (lima puluh) orang dengan waktu maksimal sampai pukul 20.00 WITA.

Ketujuh, peserta pawai ogoh-ogoh harus disemprot dengan cairan pengganti desinfektan non-kimia, misalnya, eco-enzyme

Kedelapan, dibuatkan perjanjian antara sekaa atau panitia sebagaimana dimaksud diatas dengan lembaga yang mengeluarkan izin, apabila terjadi pelanggaran maka sekaa atau panitia sanggup menerima sanksi.

Kesembilan, mengikuti penerapan protokol kesehatan dengan disiplin ketat, antara lain:

a) sudah mendapatkan suntikan vaksin lengkap (dosis 1 dan dosis 2).

b) tidak menunjukkan gejala terinfeksi covid-19.

c) menunjukkan bukti tes antigen dengan hasil negatif.

d) tidak hadir dalam pembuatan dan/atau pawai ogoh-ogoh bila tubuh terasa kurang sehat atau menunjukkan gejala, seperti meriang, demam, flu, batuk.

Majelis Desa Adat Bali akhirnya mengizinkan dilaksanakannya pawai ogoh-ogoh saat hari raya Nyepi Maret 2022 nanti. Ini 11 aturan ketat yang wajib ditaati
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News