Akademisi Unud Sukses Bikin Alat Pengering Berbahan LPG, Manfaatnya Nyata, Keren
Sehingga dapat memperlama daya simpan cabai dan dapat meningkatkan keawetannya.
Upaya ini diharapkan dapat membuat harga cabai menjadi lebih stabil di pasaran sehingga baik konsumen maupun petani cabai tidak merasa dirugikan.
“Berdasar uji coba alat, cabai rawit matang dan cabai rawit mentah mengalami penyusutan rata-rata masing-masing sebesar 80 persen dan 90 persen.
Perbedaan warna produk cabai sangat kontras.
Produk cabai rawit merah berwarna cerah sedangkan produk cabai rawit hijau berwarna kusam.
Selama proses pengeringan cabai, gas LPG yang dihabiskan rata-rata sebanyak 0,55 kilogram atau jika diuangkan menghabiskan biaya sekitar Rp 3.300.
Dengan asumsi bahwa gas LPG sebanyak 3 kilogram dihargai Rp 18.000.
“Biaya sebesar ini lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pengeringan cabai secara konvensional.
Akademisi Program Studi Fisika FMIPA Unud berhasil menciptakan alat pengering berbahan gas LPG untuk pengering cabai petani Bali
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News