Akademisi Unud Sebut Bali Tak Bisa Lagi Dewa-dewakan Turis Asing untuk Mendulang Dolar
bali.jpnn.com, DENPASAR - Pelaku wisata Bali tidak bisa lagi mendewa-dewakan wisatawan asing untuk mendulang dolar.
Pembatasan perjalanan menjadi penyebabnya.
Akademisi Fakultas Pariwisata Universitas Udayana Dr I Nyoman Sukma Arida mengatakan, Bali tidak bisa lagi mengandalkan turis asing untuk mendongkrak pendapatan daerah.
"Saatnya kita untuk lebih pro pada pariwisata kerakyatan atau desa wisata karena memang wisatawan pasca pandemi covid-19 akan menghindari tempat-tempat wisata yang menawarkan keramaian," ujar Dr Sukma Arida.
Menurutnya, wisatawan di masa mendatang akan memilih tempat yang menawarkan karakter edukasi dan lingkungan yang lebih baik, maupun destinasi yang menerapkan protokol kesehatan.
"Sebelum pandemi, Bali cenderung pada wisata massal, namun ke depan akan berubah. Bali harus berbenah,” beber Dr Sukma Arida.
Sebagai catatan, pada 2019, kunjungan wisatawan mancanegara ke Provinsi Bali mencapai 6,2 juta jiwa, didominasi wisatawan dari Australia dan China.
Kunjungan turis asing kian merosot sejak pandemi datang. Bahkan, BPS Bali mencatat pada periode Januari – Juni 2021, angka kunjungan turis asing di bawah 100 orang.
Bali tidak bisa lagi mendewa-dewakan turis asing untuk mendulang dolar. Akademisi Unud menyarankan Bali mengembangkan desa wisata
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News