BEM Kukuh Desak Rektor Unud Batalkan PKS dengan Kodam Udayana, tak Bisa Ditawar

bali.jpnn.com, DENPASAR - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Udayana (Unud) Bali mendesak Rektorat Udayana untuk membatalkan perjanjian kerja sama (PKS) antara lembaga pendidikan tersebut dengan Kodam IX/Udayana.
Dalam dialog terbuka antara BEM dengan Rektorat Udayana, mahasiswa membawa sejumlah poster di antaranya "Pukul mundur TNI ke Barak", "Tolak Militerisme Kampus", "Tolak TNI Masuk Kampus", "Pulang Mudik TNI ke Barak".
Dialog terbuka berlangsung di Auditorium Widya Sabha Universitas Udayana, Kampus Jimbaran, Kabupaten Badung, Selasa (8/4).
Dalam dialog yang berlangsung kurang lebih selama dua jam tersebut, Rektorat dan BEM Unud secara bergantian menyampaikan aspirasi.
Beberapa perwakilan BEM Unud menyatakan PKS dengan TNI mematikan nalar kritis mahasiswa terhadap berbagai isu sosial politik yang berkembang di tanah air.
PKS tersebut juga mengganggu psikologis mahasiswa, serta kekhawatiran akan intervensi kegiatan-kegiatan mahasiswa.
Selain itu, kehadiran TNI di kampus Udayana bukan suatu hal yang mendesak.
Ketua BEM Universitas Udayana I Wayan Arma Surya Darmaputra menyatakan ada dua poin utama yang mereka tuntut dalam pertemuan tersebut.
BEM Unud mendesak Rektorat Universitas Udayana untuk membatalkan perjanjian kerja sama (PKS) antara lembaga pendidikan tersebut dengan Kodam IX/Udayana.
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News