Tingkat Hunian Rumah Sakit di Buleleng Turun Tajam, Dokter Sucipto Bongkar Fakta Ini

Rabu, 01 September 2021 – 03:00 WIB
Tingkat Hunian Rumah Sakit di Buleleng Turun Tajam, Dokter Sucipto Bongkar Fakta Ini - JPNN.com Bali
Suasana ruang isolasi Sel Lely RS Buleleng untuk pasien covid-19. (Eka Prasetya/Radarbali.id)

Selain itu, penurunan tingkat hunian juga memiliki korelasi erat dengan keberadaan lokasi karantina terpusat.

Selama ini warga yang berstatus asimtomatik alias tanpa gejala, tidak mendapat pengawasan yang ketat. Akibatnya mereka bisa saja menularkan virus pada orang lain.

Utamanya keluarga terdekat.

“Saat mereka masuk ke lokasi karantina, otomatis pengawasan semakin baik. Tingkat disiplin mereka semakin bagus. Sehingga potensi penularan di masyarakat juga bisa lebih terkendali,” kata dr. Sucipto.

Dokter Sucipto mengatakan, saat ini jumlah kasus juga terus menurun.

Kini kasus terkonfirmasi positif baru, selalu berada di bawah angka 100 kasus. Bahkan secara bertahap mulai menunjukkan tren penurunan di bawah 50 kasus per hari.

Walau demikian, dia tak mau sesumbar.

“Kami belum bisa prediksi, apakah kita sudah melewati puncak atau belum. Sebab masih ada fluktuasi kasus yang relatif tinggi. Saat ini kami masih tetap siaga,

Tingkat hunian Isoter sejak beberapa hari turun drastis. Satgas mencatat tinggal 30 persen. Kondisi ini memaksa Satgas untuk mengurangi Isoter di Buleleng
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News