Yenny Wahid Apresiasi Polisi Minta Maaf Buntut Tragedi Kanjuruhan, tetapi

Rabu, 12 Oktober 2022 – 22:06 WIB
Yenny Wahid Apresiasi Polisi Minta Maaf Buntut Tragedi Kanjuruhan, tetapi - JPNN.com Bali
Aktivis perempuan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (12/11). Foto: ANTARA/Rolandus Nampu

bali.jpnn.com, NUSA DUA - Aktivis perempuan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid berharap pemerintah memberikan terapi psikologis bagi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur.

Menurut Yenny Wahid, terapi psikologis, terutama untuk anak-anak penting dilakukan untuk menghilangkan trauma yang dialami akibat tragedi mengerikan itu.

Terapi ini juga penting supaya tidak menimbulkan perasaan dendam dari para korban.

"Apalagi perasaan itu muncul terhadap negara, terhadap institusi negara.

Oleh karena itu, kami merekomendasikan pendampingan terhadap korban terutama anak-anak yang masih kecil supaya mereka lebih mengerti apa yang menjadi masalah, apa yang terjadi.

Lebih penting mereka bisa menerima kenyataan dan tidak menyalahkan negara atas peristiwa itu," kata Yenny Wahid di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu (12/10).

Menurutnya, dampak tragedi Kanjuruhan, ada anak-anak yang kehilangan kedua orang tuanya, ada anak-anak yang kehilangan anaknya, ada anak yang kehilangan saudaranya tepat di depan matanya.

“Ini tentu trauma yang berkepanjangan dan itu harus dikeluarkan trauma itu, harus disembuhkan, tidak bisa dibiarkan begitu saja karena trauma itu akan membuat dia mudah sekali untuk diradikalisasi ke depan," ujar Yenny Wahid.

Aktivis Perempuan Yenny Wahid mengapresiasi langkah polisi minta maaf buntut tragedi Kanjuruhan, tetapi ada hal yang lebih penting, yakni terapi psikologis
Facebook JPNN.com Bali Twitter JPNN.com Bali Pinterest JPNN.com Bali Linkedin JPNN.com Bali Flipboard JPNN.com Bali Line JPNN.com Bali JPNN.com Bali

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News