Rusia Kian Dekat dengan China, Uni Eropa Tak Sabar Embargo Minyak Moskow

Hungaria tetap pada tuntutannya pada Senin (23/5) untuk investasi energi sebelum menyetujui embargo semacam itu, bentrok dengan negara-negara Uni Eropa yang mendorong persetujuan cepat.
Uni Eropa telah menawarkan hingga 2 miliar euro atau sekitar USD 2,14 miliar kepada negara-negara tengah dan timur yang kekurangan pasokan non-Rusia.
Invasi Rusia ke Ukraina telah berjalan selama tiga bulan.
Invasi ini menjadi serangan terbesar terhadap negara Eropa sejak 1945.
Serangan militer Rusia menyebabkan lebih dari 6,5 juta orang melarikan diri ke luar negeri, mengubah seluruh kota menjadi puing-puing, dan mendorong pengenaan sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Kremlin akan fokus pada pengembangan hubungan dengan China karena hubungan ekonomi dengan Amerika Serikat dan Eropa terputus.
"Jika mereka (Barat) ingin menawarkan sesuatu dalam hal melanjutkan hubungan, maka kami akan mempertimbangkan secara serius apakah kami akan membutuhkannya atau tidak," kata Menlu Rusia Sergei Lavrov.
"Sekarang Barat telah mengambil 'posisi diktator', hubungan ekonomi kita dengan China akan tumbuh lebih cepat," imbuhnya.
Hubungan ekonomi Rusia dengan China kian dekat setelah negara-negara Barat mengisolasi Kremlin, Uni Eropa justru tidak sabar melakukan embargo minyak ke Rusia
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News