Rusia Kian Dekat dengan China, Uni Eropa Tak Sabar Embargo Minyak Moskow

bali.jpnn.com, MOSKOW - Keputusan besar diambil Uni Eropa dalam beberapa hari ke depan.
Jerman sebagai anggota terbesar Uni Eropa menyetujui embargo minyak Rusia setelah Moskow berusaha meningkatkan hubungan ekonominya dengan China seusai diisolasi oleh Barat atas invasinya ke Ukraina.
"Kami akan mencapai terobosan dalam beberapa hari," kata Menteri Ekonomi Jerman Robert Habeck kepada penyiar ZDF.
Menurutnya, Komisi Eropa dan Amerika Serikat tengah bekerja secara paralel pada proposal untuk membatasi harga minyak global.
"Ini jelas merupakan tindakan yang tidak biasa, tetapi ini adalah waktu yang tidak biasa," ujar Robert Habeck.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan kepada para pemimpin bisnis global di Davos pada Senin (23/5) bahwa dunia harus meningkatkan sanksi terhadap Rusia.
Menurut Presiden Zelenskyy, dunia harus bersatu mencegah negara lain menggunakan kekuatan kasar untuk mencapai tujuan mereka.
Banyak dari 27 negara anggota Uni Eropa sangat bergantung pada energi Rusia, memicu kritik dari Kiev bahwa blok tersebut tidak bergerak cukup cepat untuk menghentikan pasokan.
Hubungan ekonomi Rusia dengan China kian dekat setelah negara-negara Barat mengisolasi Kremlin, Uni Eropa justru tidak sabar melakukan embargo minyak ke Rusia
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News
BERITA TERKAIT
- Sergei Lavrov Pastikan Hadiri Pertemuan Menlu G20 di Bali
- Dari Jerman Presiden Jokowi Undang Pemimpin G7 Hadiri KTT G20 di Bali
- Delegasi Rusia – Ukraina Akur di Bali, Jenderal Petrus Sampaikan Pesan Penting
- Rusia & Ukraina Hadiri Puncak HANI 2022 di Bali, BNN Sentil Isu Perang
- Menlu Retno Pastikan India, Arab Saudi & Rusia Hadiri G20 FMM di Bali
- China Luncurkan Kapal Induk Fujian, Militer Tiongkok Kian Kuat