Adian Napitupulu Jawab Telak Kicauan Fahri Hamzah, Kecewanya Berlipat
Yakni, jangan membiarkan kebebasan terancam, jangan membiarkan rakyat sakit dan menderita, jangan membiarkan penguasa menganiaya.
Kemudian, jangan membiarkan pengusaha mengatur negara, jangan menjadi corong penguasa dan mengingatkan untuk melindungi serta membantu para mahasiswa dan oposisi.
“Saya ingat ketika saya dan kawan kawan tersisa yang masih di jalan tahun 1999, Fahri sudah menjadi staff ahli di MPR," ujar Adian.
Fahri kemudian dilantik menjadi anggota DPR pada 2004, sedangkan Adian dan sejumlah akivis 98 lainnya masih dalam tekanan, bahkan ada beberapa yang ditangkap.
"Kantor pengacara saya di police line pada 2008. Saya dikejar hingga menjadi gelandangan, berkeliling dari kota ke kota lalu menjadi pengumpul trolly di berbagai pusat perbelanjaan negara orang.
Saya juga dipukuli hingga babak belur oleh belasan polisi di pengadilan Jakarta Pusat pada 2010," ucapnya.
Menurut Adian, dirinya dan Fahri ketika itu beda pilihan, beda jalan.
Adian memilih jalan yang sulit, menyakitkan dan tidak menyenangkan.
Mantan aktivis 98 yang juga politikus PDI Perjuangan Adian Napitupulu menjawab telak kicauan petinggi Partai Gelora Fahri Hamzah, kecewanya berlipat
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News