Telur dari Jawa dan Bali Masuk Lombok Timur Picu Harga Anjlok, Ini Efeknya, Duh
Itu sebabkan karena telur dari Jawa dan Bali dijual dengan harga lebih rendah sehingga kami kalah saing,” ungkap ketua Asosiasi Ayam Petelur Berayan Lotim, Lalu Sapoan, dilansir dari Radarlombok.co.id.
Penjualan telur yang mereka produksi tidak laku di pasaran.
“Makanya kami gelar aksi sweeping ini kami lakukan sebagai bentuk protes karena banjirnya telur yang datang ke Lotim. Bahkan harga per tray (30 butir) mencapai Rp 31.000,” katanya.
Harga itu menyebabkan peternak merugi.
Terlebih biaya yang dikeluarkan jauh lebih tinggi.
”Kami terpaksa melakukan ini (sweeping),” bebernya.
Peternak meminta keluhan ini didengar para pihak di Pemkab Lombok Timur.
Minimal membuat regulasi yang jelas terkait perlindungan peternak lokal agar tidak mengalami kerugian karena kalah saing dengan produk luar daerah. (RL/lie/JPNN)
Telur dari pulau Jawa dan Bali menyerbu Lombok Timur, NTB menyebabkan harga telur anjlok. Kondisi ini menyebabkan peternak Lotim protes dan melakukan sweeping
Redaktur & Reporter : Ali Mustofa
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News