Distanak Loteng Duga 19 Ekor Kerbau Mati di Area Sirkuit Mandalika Terpapar SE, Ternyata...
bali.jpnn.com, LOMBOK TENGAH - Kematian mendadak 19 ekor kerbau milik warga Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah (Loteng), Nusa Tenggara Barat (NTB) mendapat perhatian serius Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Lombok Tengah.
Distanak Lombok Tengah mengaku telah mengambil langkah preventif dengan mengundang tenaga ahli dari provinsi untuk mengetahui penyebab kematian kerbau di area dekat Sirkuit Mandalika.
“Sudah kami periksa karena awalnya kami berpikir terkena penyakit Septicaemia epizootica (SE,) tetapi ternyata hasilnya negatif,” ujar Sekretaris Distanak Lombok Tengah, Fathurrahman, dilansir dari Radarlombok.co.id.
Perbedaan hasil ini memaksa Distanak Loteng menurunkan tim surveilans untuk melakukan pemeriksaan.
“Makanya kami mau turun lagi untuk pemeriksaan. Sekarang belum ada hasilnya, kalau adanya indikasi- indikasi nanti dari hasil pemeriksaan yang menentukan.
Kami tidak berani terlalu cepat mengambil kesimpulan, apakah ini memang sengaja oleh manusia atau karena faktor alam,” kata Fathurrahman.
Pihaknya tidak menafikan jika kerbau ini mati mendadak.
Namun, pihaknya mengaku jika mati mendadak di hewan ini sering terjadi.
Distanak Lombok Tengah menduga kematian 19 ekor kerbau di area Sirkuit Mandalika karena terpapar penyakit SE, tapi fakta di lapangan justru berlainan
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News