Positivity Rate NTB di Atas Standar WHO, Ini Saran Guru Besar UI
Ini berarti, angka positivity rate di sana 11 kali lipat di atas standar WHO.
Kota Mataram yang merupakan daerah satu-satunya di NTB yang memberlakukan PPKM Level 4, memiliki angka positivity rate sebesar 17,95 persen.
Angka tersebut tiga kali lipat di atas tandar WHO. Sementara positivity rate terendah di NTB adalah Lombok Tengah dengan 16,2 persen atau tiga kali lipat di atas standar WHO.
Kepada Lombok Post, Guru besar Fakultas Kedokteran (FK) UI Tjandra Yoga Aditama menuturkan, problem yang dialami NTB adalah problem yang dialami Indonesia secara keseluruhan.
Angka positivity rate Indonesia jauh dari kata menggembirakan. Meski telah memberlakukan PPKM, positivity rate di Indonesia saat ini masih 25 persen.
Lima kali lipat dari patokan WHO yang hanya 5 persen. Dibanding India, positivity rate Indonesia bahkan masih sekitar 10 kali lipatnya.
Di negara beribukota New Delhi itu, saat ini positifity rate-nya sekitar 2,7 persen. Untuk kasus kematian, juga masih sangat tinggi.
Saat ini rata-rata 1.500 kasus kematian per hari. Sedangkan pada awal pemberlakukan PPKM darurat saat itu, kasus kematiannya adalah 491 per hari.
Berdasar data Kemenkes, angka positivity rate di NTB mencapai 27,5 persen. Itu artinya, dari seluruh sampel warga NTB yang diuji, sebanyak 27 persen positif
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News