Kasus Kematian Ibu di Lombok Timur NTB Masih Tinggi, Ini Penyebabnya

bali.jpnn.com, LOMBOK TIMUR - Di tengah masih tingginya angka kematian ibu (AKI) melahirkan, pemerintah berupaya untuk mencegah pernikahan dini.
Pencegahan ini juga dimaksudkan untuk menekan angka kematian bayi (ABK) di Nusa Tenggara Barat.
"Itu salah satu solusi untuk menurunkan AKI dan ABK di Lombok Timur," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur, H Ahmat di Selong, Lombok Timur, Jumat (18/2).
Ia mengatakan Peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 41 Tahun 2020 tentang Pencegahan dan Penanganan Perkawinan Usia Anak diharapkan menjadi salah satu solusi.
"Perbup tersebut telah pula diadopsi hingga tingkat desa dan kelurahan melalui peraturan desa, Awiq-awiq dan kesepakatan bersama," katanya.
Dengan adanya penerapan Perbup tersebut, hasilnya terjadi penurunan kasus dari 46 kasus pada 2020 menjadi 42 kasus pada 2021.
Langkah tersebut juga merupakan bagian dari misi ke-4 RPJMD 2018-2023 untuk memperkuat pemberdayaan perempuan dalam pembangunan sosial, politik, mencegah kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan anak serta meningkatkan pembinaan kepemudaan dan olahraga.
"Ada penurunan dengan adanya peraturan bupati tersebut," katanya.
Kasus kematian ibu di Lombok Timur NTB masih terbilang tinggi, ternyata ini penyebabnya
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News
BERITA TERKAIT
- Prokes Covid-19 Naik Level di Lombok Timur, Aktifkan Pendopo dan Kejar Testing dengan Jumlah Ini
- Balada Delapan Pencopet di World Superbike, Segera Naik Sidang, Begini Hukumannya
- Ustaz Mizan Quidsiah Resmi Jadi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara
- PLTU Sambelia Senilai Rp 3,2 Triliun Hampir Rampung, Target Produksi Listrik 735 GWH, Wow
- Dispar NTB Siapkan 1.532 Kamar untuk Penonton MotoGP Mandalika di Lombok Timur
- Penendang Sesajen di Gunung Semeru Masih Kuliah Sarjana di Yogyakarta