Ditemukan Seminggu Lalu, Begini Kondisi Bangkai Paus Sperma yang Terdampar di Pantai Panfolok
bali.jpnn.com, KUPANG - Kondisi bangkai Paus Sperma yang terdampar di Pantai Panfolok, Desa Pantulan, Kecamatan Sulamu, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur mulai membusuk.
Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan Pamuji Lestari dalam keterangan tertulis yang diterima di Kupang, Senin (3/1) pagi menjelaskan bahwa mamalia laut yang ditemukan di Pantai Panfolok itu dalam kondisi sudah kode 4.
Keadaan tersebut berarti bangkai sudah membusuk, sehingga memerlukan tindak lanjut agar tidak menyebarkan penyakit dan menimbulkan bau yang tidak sedap ke warga sekitar.
“Dari hasil identifikasi dan pengukuran morfometrik tim di lapangan diketahui bahwa mamalia laut yang terdampar merupakan jenis Paus Sperma dengan panjang tubuh sekitar panjang 8,7 meter dengan kondisi bagian ekor sudah tidak ada, lebar badan 1,8 meter dan kondisi bangkai sudah dalam kode 4 yaitu telah mengalami pembusukan tingkat lanjut," katanya.
Untuk itu, Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang telah melakukan pembakaran.
Paus Sperma ini pertama kali ditemukan oleh Oktovianus Lay pada 29 Desember lalu, pada pukul 09.00 WITA di Pantai Panfolok dan sudah dalam keadaan mati.
Baca Juga:
Iapun melaporkan kejadian itu ke Babinkatibmas setempat yang selanjutnya baru dilaporkan kepada BKKPN.
Kepala BKKPN Kupang Imam Fauzi mengatakan bahwa pembakaran merupakan pilihan metode penanganan yang mudah dilakukan, mengingat akses jauh dan susah jika memilih penanganan menggunakan alat berat. (Antara/ket/JPNN)
Ditemukan oleh warga hampir seminggu lalu, begini kondisi bangkai Paus Sperma yang terdampar di Pantai Panfolok
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News