Meski Pandemi, Penyaluran Kredit NTB Naik 5 Persen
Kredit untuk bukan lapangan usaha mencapai Rp24,13 triliun, sisanya ke sektor perdagangan besar dan eceran sebesar Rp10,98 triliun, pertambangan dan penggalian Rp10,94 triliun, pertanian, perburuan dan kehutanan Rp3,4 triliun, serta penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum Rp1,3 triliun.
"Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang positif juga diikuti dengan tingkat kredit bermasalah yang masih rendah di kisaran 0,22 persen atau jauh di bawah ketentuan otoritas sebesar 5 persen," ujarnya.
OJK NTB, kata dia, terus berupaya menjaga trend positif penyaluran kredit perbankan dan tidak hanya terpusat di Kota Mataram sebagai pusat perdagangan dan jasa, namun di kabupaten/kota lainnya juga.
"Kami terus menjalin sinergitas dengan perbankan untuk meningkatkan layanan penyaluran kredit, terutama ke sektor produktif," kata Rico. (ket/JPNN)
Meski dalam masa pandemi, penyaluran kredit di NTB tumbuh sebesar 5 Persen
Redaktur & Reporter : Ni Ketut Efrata Fransiska
Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com Bali di Google News